Mendung
telah menaungi kota tua, kota lama
Tanpa
sepatah kata, doa-doa telah tumpah
Pada
dinding-dinding kota, bertubuh lumutlah
Sepi penuh kenangan, mengawasi kita antara
Hikayat dan
babad tanah jawa yang kian terlupa
Memulai
mimpi tak pernah mudah disini, antara
Gedung tua,
trotoar tanpa muara, hingga
Tugu-tugu
tanpa mata, seolah kita mendung yang
Berlalu
lalang memutari cakrawala zaman tanpa
Sekalipun
singgah untuk sekedar minum teh bersama
Dinding-dinding
sejarah yang tua pada buku-buku purba
Kita pun
tumbuh bersama anak cucu kita bersama asap
Yang
menjulang dimana-mana,diantara ingatan dan lupa
Diantara
mendung yang mengarak sisa mimpi-mimpi kita
Hingga
tinggal jatuh bersama hujan penuh harap semoga
Untuk
anak-anak kita yang termenung antara dengkur dan
Mimpi pada
bangku-bangku sekolah tua penuh angka tanpa
Aksara
tanpa sejarah tanpa airmata tanpa luka tanpa darah
Barangkali
mendung akan melewati kepala anak cucu kita serta
Kota lama,
bersama sebuah … ditengah harap dan semoga
Oktober, 2014
0 comments:
Post a Comment